1.
Mengeksplorasi
Psikologi Pendidikan
Psikologi
adalah pengetahuan yang mempelajari mengenai perilaku dan proses mental.
Psikologi pedidikan adalah cabang psikologi yang khusus untuk mempelajrai
pemahaman pengajaran dan pembelajaran dalan lingkungan pendidikan.
Bidang
psikologi pendidikan dibentuk oleh beberapa pelopor pada akhir abad ke-19,
tepat sebelum awal abad ke-20. Ketiga pelopor tersebut adalah :
1.
William
James
2.
John
Dewey
3.
E.
L. Thorndike
Pendekatan
ilmu perilaku (Pendekatan Thorndike) untuk studi pembelajaran mengarahkan
psikologi pendidikan selama paruh pertama abad ke-20. Dalam psikologi Amerika,
pandangan B. F. Skinner (1938), yang didasari ide Thorndike, sangat memengaruhi
psikolohi pendidikan pada pertengahan abad. Pendidikan perilaku (behavioral approach) Skinner ini,
melibatkan upaya-upaya agar dapat dengan tepat menentukan kondisi terbaik untuk
belajar. Pada 1950-an, Skinner (1954) mengembangkan konsep pembelajaran terprogram yang melibatkan proses penguatan diri siswa
yang dilakukan tiapsaat setelah langkah dari rangkaian proses belajarnya sampai
siswa tersebut mencapai tujuan pembelajaran.
Hal yang
menjadi objek dalam pendekatan ilmu perilaku mengenai pembelajaran tidak banyak
yang mengarah pada tujuan nyata dan kebutuhan para pendidik (Hilgrad, 1996). Pada
awal 1950-an, Benjamin Bloom meciptakan taksonomi keterampilan kognitif yang
mencakup keterampilan dalam menginat, memahami, mensintesis, dan mengevaluasi.
Ia yakin bahwa para guru harus membantu siswa menggunakan dan mengembangkan
keterampilan kognitif yang dimilikinya (Bloom & Krathwohl, 1956)
Mengajar
sebagai ilmu pengetahuan atau seni yang ditempa oleh pengalaman tetap menjadi
peran kunci pada keberhasilan seorang guru (Oakes & Lipton, 2007; Morrison,
2006). Sebagai ilmu pengetahuan, psikologi pendidikan bertujuan menyediakan
pengetahuan hasil penelitian yang bias Anda terapkan dengan baik pada proses
pengajaran. Walaupun berdasarkan hasil penelitian, pengajaran Anda masih akan
tetap merupakan seni. Mengajar masih dikataikan sebagai seni karena selain yang
Anda pelajari dari hasil penelitian, ketika di kelas Anda pun akan terus
membuat keputusan penting berdasarkan pada keterampilan pribadi dan pengalam
Anda, begitu pula dengan saran dan guru-guru yang lain.
2.
Pengajaran
yang Efektif
Pengajaran
bersifat komples dan adanya variasi individu di antara siswa-siswa, maka
pengajaran yang efektif bukanlah “satu hal yang cocok untuk semua orang” (Diaz,
1997). Para guru juga harus menguasai berbagai perspektif dan strategi, serta
bersifat fleksibel saat menerapkannya. Kunci utama syarata agar dapat menguasai
hal tersebut adalah :
1.
Keterampilan
dan pengetahuan professional
2.
Komitmen
dan motivasi
Sumber : Santrock, John W. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar