Jumat, 26 Desember 2014

PROBLEMATIKA BELAJAR MAHASISWA

PROBLEMATIKA BELAJAR MAHASISWA

            Sampai saat ini masih banyak dijumpai pembelajaran perguruan tinggi lebih menekankan kepada transformasi pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa daripada mentransformasikan keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa dalam belajar. Dalam proses belajar seperti itu, mahasiswa menjadi kurang kreatif, miskin ide, dan belajar menjadi “kering” tidak bermakna, karena mahasiswa “dipaksa” lebih banyak menguasai bahan atau informasi yang diberikan dosen (learning based content), sehingga mengeliminir peran, kreativitas, dan tanggungjawab mahasiswa. Akibatnya, mahasiswa sering tidak mampu mengkonstruksi pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri, tidak dapat mengembangkan diri, dn biasanya kurang mampu membandingkan dan menerapkan hasil dari belajar secara teoritis dengan realitas kehidupan.
            Cara belajar yang efektif untuk mahasiswa harus lebih banyak member kesempatan kepadamahasiswa untuk memiliki keterampilan belajar (learning to learn). Mahasiswa belajar bukan hanya untuk mengingat fakta-fakta yang diberikan dosen dalam perkuliahan, tetapi harus mampu melihat berbagai fenomena di balik fakta.
            Mengembangkan model belajar yang menekankan pemberian kesempatan kepada mahasiswa untuk memiliki keterampilan belajar secara mandiri akan lebih bermakna. Mahasiswa difasilitasi untuk berpikir dan bertindak dengan cara mereka sendiri, sehingga mereka merasa berkontribusi secara nyata untuk lingkungannya melalui belajar.
            Dengan belajar secara mandiri, mahasiswa memperoleh berbagai keterampilan yang tidak hanya bermanfaat dalam elajar, tetapi dapat menjadi bekal hidup untuk mengasah kemampuan memecahkan masalah utama yang dihadapi dalam belajarnya.  

Sumber : Nurhayati, Eti. Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011




Tidak ada komentar:

Posting Komentar