PROBLEMATIKA
BELAJAR MAHASISWA
Sampai saat ini masih banyak dijumpai
pembelajaran perguruan tinggi lebih menekankan kepada transformasi pengetahuan
sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa daripada mentransformasikan keterampilan
yang dibutuhkan mahasiswa dalam belajar. Dalam proses belajar seperti itu,
mahasiswa menjadi kurang kreatif, miskin ide, dan belajar menjadi “kering” tidak
bermakna, karena mahasiswa “dipaksa” lebih banyak menguasai bahan atau
informasi yang diberikan dosen (learning
based content), sehingga mengeliminir peran, kreativitas, dan tanggungjawab
mahasiswa. Akibatnya, mahasiswa sering tidak mampu mengkonstruksi pengalaman
dan pengetahuan mereka sendiri, tidak dapat mengembangkan diri, dn biasanya
kurang mampu membandingkan dan menerapkan hasil dari belajar secara teoritis
dengan realitas kehidupan.
Cara belajar yang efektif untuk
mahasiswa harus lebih banyak member kesempatan kepadamahasiswa untuk memiliki
keterampilan belajar (learning to learn).
Mahasiswa belajar bukan hanya untuk mengingat fakta-fakta yang diberikan dosen
dalam perkuliahan, tetapi harus mampu melihat berbagai fenomena di balik fakta.
Mengembangkan model belajar yang
menekankan pemberian kesempatan kepada mahasiswa untuk memiliki keterampilan
belajar secara mandiri akan lebih bermakna. Mahasiswa difasilitasi untuk berpikir
dan bertindak dengan cara mereka sendiri, sehingga mereka merasa berkontribusi
secara nyata untuk lingkungannya melalui belajar.
Dengan belajar secara mandiri,
mahasiswa memperoleh berbagai keterampilan yang tidak hanya bermanfaat dalam
elajar, tetapi dapat menjadi bekal hidup untuk mengasah kemampuan memecahkan
masalah utama yang dihadapi dalam belajarnya.
Sumber : Nurhayati, Eti. Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar