Saat ini kelompok saya memiliki tugas matakuliah Pengelolaan Proyek Sistem Informasi.
Klik Di Sini untuk dapat melihat dokumen dari tugas matakuliah tersebut.
Minggu, 26 Juni 2016
Minggu, 12 Juni 2016
Kriteria Manager Proyek
Seorang manager proyek merupakan seorang professional dalam bidang manajemen proyek. Manajer proyek memiliki tanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penutupan sebuah proyek yang biasanya berkaitan dengan bidang industri kontruksi, arsitektur, telekomunikasi dan informasi teknologi. Untuk menghasilkan kinerja yang baik, sebuah proyek harus dimanage dengan baik oleh manajer proyek yang berkualitas baik serta memiliki kompetensi yang disyaratkan. Lalu apa saja kompetensi yang dimaksud?
Seorang manajer proyek yang baik harus memiliki kompetensi yang mencakup unsur ilmu pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill) dan sikap (attitude). Ketiga unsur ini merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan proyek. Sebuah proyek akan dinyatakan berhasil apabila proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu, ruang lingkup dan biaya yang telah direncanakan. Manajer proyek merupakan individu yang paling menentukan keberhasilan / kegalan proyek. Karena dalam hal ini manajer proyek adalah orang yang memegang peranan penting dalam mengintegrasikan, mengkoordinasikan semua sumber daya yang dimiliki dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kenberhasilan dalam pencapaian sasaran proyek.
Untuk menjadi manajer proyek yang baik, terdapat 9 ilmu yang harus dikuasai. Adapun ke sembilan ilmu yang dimaksud antara lain :
2. Manajemen Waktu
3. Manajemen Biaya
4. Manajemen Kualitas
5. Manajemen Sumber Daya Manusia
6. Manajemen Pengadaan
7. Manajemen Komunikasi
8. Manajemen Resiko
9. Manajemen Integrasi
Seorang manajer proyek yang baik juga harus mempersiapkan dan melengkapi kemampuan diri sendiri yang bisa diperoleh melalui kursus manajemen proyek. Adapun panduan referensi standart internasional yang kerap dipergunakan dalam bidang manajemen proyek adalam PMBOK (Project Management Body Of Knowledge). Setelah seorang manajer proyek dirasa cukup menguasai bidang pekerjaan yang sedang dijalani, maka disarankan untuk dapat mengambil sertifikasi manajemen proyek. Mereka yang berhasil mendapatkan sertifikasi ini akan memperoleh gelar PMP (Project Management Professional) dibelakang namanya sebagai bukti dimilikinya kemampuan terkait.
Sumber: http://manajemenproyek.net/kompetensi-yang-harus-dimiliki-seorang-manajer-proyek.html
Sabtu, 11 Juni 2016
COCOMO
COCOMO
(Constructive Cost Model) Estimasi,
dalam arti umum merupakan usaha untuk menilai atau memperkirakan suatu nilai
melalui analisis perhitungan dan berlandaskan pada pengalaman. Demikian halnya
dengan estimasi biaya dalam pada suatu proyek kontruksi, tentunya dimaksudkan
guna memperkirakan nilai pembiayaan suatu proyek. Menurut Istimawan Dipohusodo,
estimasi pada pada proyek konstruksi merupakan upaya penerapan konsep rekayasa
berlandaskan pada dokumen pelelangan, kondisi lapangan dan sumber daya
kontraktor.
Estimasi
biaya proyek adalah nilai prediksi yang didasarkan pada faktor-faktor utama
yaitu keadaan proyek, rencana kontrak, jadwal konstruksi, teknologi yang
digunakan, dasar produksivitas tenaga kerja, metode estimasi biaya.
Seorang
manajer proyek, yang bertanggung jawab atas pengelolaan proyek dari awal sampai
akhir, sangat penting untuk mengetahui lebih banyak segi-segi penentuan biaya
dari suatu proyek, sesuai dengan tahapan-tahapan awal dan akhir dari proyek.
Pada
tahap awal penentuan biaya sangat diperlukan dalam mengambil keputusan dengan
estimator proyek. Pada tahap akhir penentuan biaya diperlukan untuk
mengendalikan besarnya biaya proyek. Penentuan biaya juga berguna untuk
menerbitkan biaya laporan bulanan. Tujuan akhirnya yakni menyelesaikan proyek
sesuai kwalitas, pada jadwal yang ditentukan didalam rencana anggaran.
Imam
Soeharto menyatakan bahwa biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan
proyek. Pada taraf pertama digunakan untuk mengetahui berapa besar yang
diperlukan untuk membangun proyek atau investasi, selanjutnya memiliki fungsi
dengan spektrum yang luas yaitu merencanakan dan mengendalikan sumber daya.
Oleh
karenanya secara mendasar, kegunaan estimasi biaya ini dapat menyentuh beberapa
pihak yang terlibat dalam suatu proyek, yakni bagi pemilik adalah untuk mempelajari
kelayakan proyek, kelanjutan investasi, mendapatkan nilai ekonomis dari proyek
dan kebutuhan untuk menetapkan arus kas masuk maupun arus kas keluar.
Kegunaan
bagi perencana adalah berpengaruh pada pelaksanaan desain atau penerapan desain
terhadap investasi proyek. Merupakan hal yang penting bagi perencana untuk
memilih material dan menetapkan besar kecilnya proyek yang berada di dalam
batas anggaran dari pemilik, dan menetapkan alternatif terbaik untuk
penghematan biaya bagi pemilik.
Bagi
kontraktor, estimasi menentukan besarnya nilai tender dan mendapatkan
keuntungan potensial untuk bias merealisasikan proyek sesuai yang diharapkan.
Sedangkan untuk manajer proyek adalah dalam hal penentuan estimasi untuk
mencapai keberhasilan sesuai perencana anggaran untuk penyelesaian proyek.
Menurut
Istimawan, terdapat beberapa jenis estimasi misalkan untuk bangunan gedung
yaitu estimasi biaya dipandang sebagai fungsi peruntukannya, estimasi
berdasarkan jumlah biaya setiap meter persegi luas lantai, estimasi berdasarkan
semua komponen bangunan, estimasi berdasarkan survey dan perhitungan kuantitas
pendahuluan dengan penerapan harga satuan hanya pada pekerjaan terpasang,dan
estimasi berdasar analisis perhitungan kuantitas volume pekerjaan.
Berdasar
klasifikasi menurut tujuan estimasi dibedakan atas tahapan kelayakan, tahapan
apropriasi, tahapan biaya modal atau anggaran dan tahapan definitif. Perbedaan
dari tipe klasifikasi tersebut adalah ketelitian setiap estimasi.
Persentase
ketelitian tergantung dari strategi dan tujuan perusahaan, besar kecilnya
proyek dan tersedianya waktu estimasi, ketetapan dan kelengkapan dari data dan
informasi, keahlian dan keputusan dari perkiraan biaya, data proyek yang lalu,
daerah-daerah yang perlu mendapat penelitian, jenis-jenis perlengkapan proyek
dan sisi-sisi lain dari variable seperti pengetahuan dan pengalaman dari
estimator.
Sold memberikan pendapat bahwa
faktor-faktor yang diperlukan dari estimator agar supaya dicapai tingkat
keberhasilan adalah estimator harus mempunyai pengalaman pada keadaan-keadaan
yang sulit diperkiraan dan mempunyai keputusan yang bernilai. Disamping itu
estimator harus mempunyai informasi situasi persaingan dengan pesaing lain dan
juga mempunyai keahlian untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman-pengalaman
proyek yang lalu dan melakukan perbaikan pada proyek-proyek yang akan datang.
Sama seperti yang disampaikan
Frederick bahwa data yang baik dari pengalaman proyek yang lalu adalah sangat
penting untuk menunjang ketepatan dan keakuratan dari estimasi.
Sumber: http://sipil.ft.uns.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=220&Itemid=1
Langganan:
Postingan (Atom)